Tuesday, April 23, 2013

Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Cara penyampaiannya dalam suatu pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau siswa. Dalam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama aktif. Siswa dituntut untuk aktif agar mereka tidak tergantung pada keaktifan guru.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan  pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi  verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Metode tanya jawab digunakan sebagai sarana untuk menguji penguasaan siswa secara verbal terhadapa materi yang telah dipelajari. Di samping itu, metode jawab memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih memahami pelajaran yang belum dimengerti dengan cara bertanya. Metode tanya jawab sebaiknya digunakan pada materi-materi pelajaran umumnya sulit dimengerti siswa. Dalam hal tersebut guru harus peka mambaca kondisi anak didiknya sebelum memutuskan menggunakan metode tanya jawab.
  • Metode tanya jawab berguna untuk mencapai banyak tujuan, antara lain sebagai berikut: Mengetahui penguasaan siswa terhadap pengetahuan yang telah lalu agar guru dapat menghubungkannya dengan topik bahasan yang baru atau memeriksa efektivitas pengajaran yang dijalaninya
  • Menguatkan pengetahuan dan gagasan pada siswa dengan memberi kesempatan untuk mengajukan persoalan yang belum dipaham, dan guru mengulang bahan pelajaran yang berkaitan dengan persoalan tersebut.
  • Memotivasi siswa untuk aktif berpikir, memperhatikan jalannya proses belajar mengajar, dan melakukan pembahasan guna mencapai kebenaran.
  • Mendorong siswa untuk berbuat, menunjukkan kebenaran, dan membangkitkan semangat untuk maju.
Dilihat dari waktu penyampaiannya, pertanyaan dibagi menjadi tiga :
  •  Pertanyaan awal pelajaran, yaitu pertanyaan pendahuluan yang dimaksud untuk menghubungkan pengetahuan yang telah lalu dengan pengetahuan yang baru, merangsang minat siswa untuk menerima pelajaran baru, dan memusatkan  perhatian mereka kepada pelajaran.
  • Pertanyaan di tengah-tengah berlangsungnya proses belajar mengajar. Pertanyaan ini dimaksud untuk mendiskusikan bagian-bagian pelajaran dan menarik sebagian fakta baru
  • Pertanyaan akhir pelajaran, yaitu pelajaran penutup yang dimaksudkan untuk mengulang, menghubungkan bagian-bagian topik bahasan, dan menarik kesimpulanpelajaran sehingga siswa dapat memahami pelajaran dengan mudah.
Dilihat darisasarannya, pertanyaan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.
  • Œ Pertanyaan ingatan dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan sudah dikuasai oleh siswa. Kata tanya yang digunakan ialah : apa, siapa, dimana, bilamana (kapan), dan berapa.
  •  Pertanyaan pikiran dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana cara berpikir siswa dalam menanggapi suatu persoalan. Kata tanya yang digunakan ialah : mengapa dan bagaimana.
Tanya jawab hendaknya tidak dipandang sebagai kegiatan gampang. Kekeliruan dalam melaksanakannya dapat menimbulkan kerugian pada siswa. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan metode ini :
  •    Guru harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan didengarnya dari siswa atas suatu pertanyaan yang diajukannya.
  •   Guru harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang diajukan olehnya kepada siswa dengan cepat.
  •  Pertanyaan-pertanyaan harus jelas dan singkat dan ini sangat perlu diperhatikan, karena pertanyaan-pertanyaan harus diajukan secara lisan.
  •   Ajukan pertanyaan dalam bahasa yang mudah dipahami siswa.
  • Guru harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
  •   Berikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga siswa dapat merumuskannya dengan sistematis.
  • Tanya jawab harus dilakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat diantara siswa.
  • Agar sebanyak-banyaknya siswa memperoleh giliran menjawab pertanyaan, jika seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran diberikan kepada siswa yang lain.
  •    Usahakan selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
  • Pertanyaan harus dibedakan dalam golongan pertanyaan pikiran atau pertanyaan yang meminta jawaban berdasarkan fakta yang ada.
  •  Guru hendaknya menghargai jawaban ataupun pertanyaan siswa. Jika jawaban   siswa salah, maka demi prinsip tahu hasil, guru hendaknya memberitahukan kesalahan itu dan menunjukkan yang benar. Pemberitahuan itu hendaknya disampaikan dengan bijaksana guna mendorong mereka berani menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat.
  • Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja. Cara-cara ini dapat meningkatkan aktifitas siswa dan mereka menjadi lebih kritis.         
Keunggulan-keunggulan  dari metode tanya jawab adalah:
  •  Pertanyaan menarik dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
  • Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berpikir, termasuk daya ingatan.
  • Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
  •  Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja.
  •  Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa.
  • Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap sesuatu yang diterangkan.
Adapun kelemahan-kelemahan dari metode tanya jawab ini adalah:
  • Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
  • Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
  •  Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
  • Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
  • Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
  • Membutuhkan waktu lebih banyak.
  •  Terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit sehingga memakan waktu banyak untuk menyelesaikan, terkadang murid mengalahkan pendapat guru.

No comments:

Post a Comment